Ajang Kreatifitas Anak pada Festifal Budaya Anak Ceria 2021

Anak-anak sehat dan ceria adalah dambaan seluruh orang tua. Akan tetapi saat ini pandemi masih melanda dunia, jadi aktivitas belajar dan bermain anakpun terbatas didalam rumah saja. Sehingga tak jarang membuat anak-anak cepat merasa bosan dan jenuh.
Al Hadi Day Care bersama Lembaga Seni Budaya dan Peradapan Islam (LSBPI) MUI, menginisiasi sebuah acara yang menampung kreativitas anak-anak bertajuk FESTIVAL BUDAYA ANAK CERIA 2021
“Anak Islam Sehat Kreatif Peduli”

Rangkaian acaranya sudah dimulai sebulan sebelumnya dengan aneka lomba dan sayembara. Sayembara Menulis Cerita Anak Islami (SMCAI) dewan juri menerima sekitar 600 karya dari seluruh Indonesia. Termasuk lomba jingle lagu anak sehat bebas stunting dan kolase gambar, workshop. Sedangkan FGD Parenting dan award day akan dilaksanakan pada puncak acara yang dihelat di Aviary Hotel Bintaro. Tanggal 27 November 2021.

Dengan adanya acara tersebut diharapkan, produktivitas kreativitas anak-anakpun meningkat. Terbukti dengan antusiasnya masyarakat mengikuti lomba dan sayembara. Lomba anak terdiri kolase gambar, jingle lagu anak sehat bebas stunting.

Meski diadakan secara luring di Aviary Hotel, protokol kesehatan tetap dilakukan dengan ketat sejak peserta memasuki area hotel.

Acara tidak hanya luring tapi juga daring dengan platform Zoom meeting.
Lagu Indonesia raya sebagai pembuka, sholawat dan tari anak perwakilan dari Paud Jabodetabek.

Selanjutnya sambutan dari ketua Yayasan Al Hadi, Hj Anifah Qowiyatun selaku ketua panitia acara. Dengan adanya acara Festival Budaya Anak Ceria ini, beliau mengharapkan anak-anak bisa tetap bisa mengekspresikan kreativitasnya.”Walau masih dalam situasi pandemi seperti saat ini, anak-anak tetap bisa berkreasi meski kegiatan di luar rumah dibatasi. Jadi, Festival Budaya Anak Ceria ini merupakan wadah bagi seluruh anak-anak Indonesia untuk mengasah kreativitasnya dalam beragam lomba dan sayembara,” jelasnya.

“Walau masih dalam situasi pandemi seperti saat ini, anak-anak tetap bisa berkreasi meski kegiatan di luar rumah dibatasi. Jadi, Festival Budaya Anak Ceria ini merupakan wadah bagi seluruh anak-anak Indonesia untuk mengasah kreativitasnya dalam beragam lomba dan sayembara,” jelasnya.

“Bagaimana anak-anak akan ceria kalau gizi yang didapatkan tidak seimbang.” sambutan online dari Wakil Ketua Umum MUI, Drs. KH. Basri Bermanda, MBA.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno BBA MBA

“Untuk dapat tetap melakukan berbagai aktifitas dimasa pandemi ini kita harus dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru yaitu protokol kesehatan yang ketat dan disiplin”.
“Pemanfaatan platform digital dalam promosi dan publikasi evant dan kerja sama dari berbagai pihak’.
Event ini dapat menebar harapan dan semangat generasi muda terutama anak-anak untuk tetap dapat kreatif dan terus berkarya di masa pandemi.

Forum Grup Diskusi (FGD)

FGD Parenting memfokuskan pada soalan pencegahan stunting pada anak di Indonesia, yang masih cukup tinggi angkanya.

Narasumber FGD Parenting sbb:

  1. Dr. Bambang Widianto, S.S.M.S., M.E.S (Staff khusus Wakil Presiden RI)
  2. Habiburrahman El shirazy Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradapan Islam (LSBPI),
  3. Dr. Zahrotun Nihaya (Dekan fakultas Psikologi UIN Jakarta),
  4. Dr.Helvy Tiana Rosa (dosen sastra UNJ, pendiri Forum Lingkar Pena) sebagai moderator.

Sebagai narasumber pertama, bapak Dr. Bambang Widianto, S.S M.S, M.E.S

Menjelaskan Stunting bisa dicegah dengan memberikan nutrisi dan gizi yang baik pada 1000 hari pertama kehidupan, artinya sejak mulai hamil, mengandung sampai dengan usia anak dua tahun dengan pola pengasuhan yang baik pula.

“Anak yang sehat dan bebas stunting, secara alami akan menumbuhkan kreativitas dalam berkarya akan meningkatkan pada produktivitas anak,” jelasnya.

Beliau menjelaskan lebih lanjut tentang persoalan penyebab stunting, cara pencegahannya, hingga upaya pemerintah pusat dalam menangani stunting untuk anak-anak seluruh penjuru Indonesia. Dan juga menyampaikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan Festival Budaya Anak Ceria 2021.

Dr. Zahrotun Nihaya, M.Si (Dekan Fak Psikologi UIN Jakarta) menjelaskan: “Pengasuhan Positif dalam Membentuk Anak Sehat Kreatif dan Peduli’.
Saat ini seorang ayah dituntut tidak hanya mencari nafkah saja tetapi harus bersinergi dengan ibu dalam pola pengasuhan anak, di era jaman digital saat ini.

“Fenomena saat ini, seorang ayah menghabiskan waktu dan hanya fokus mencari nafkah saja, kurang peduli sama anak. Beban pengasuhan anak di rumah, diserahkan kepada ibu. Yang berakibat banyak anak kurang mendapat perhatian, kasih sayang dari ayah, sangat berdampak pada perilaku dan psikologis anak,” jelas ibu Nihaya.

Habiburrahman El Shirazy menyampaikan pendapatnya bahwa, untuk dapat diterima dengan baik nasehat dari para orang tua, sebaiknya perlu adanya bonding atau kedekatan antara orang tua dan anak terlebih dahulu. Serta menanamkan pengetahuan agama sejak dini.

Selain itu, “Memberikan makanan sehat khususnya pada anak-anak tidak hanya makanan yang halal saja, tetapi juga makanan baik (tayib). Tayib disini jelas asal usul untuk mendapatkan makanan tersebut secara halal,”

Award Day

Selain FGD Parenting, acara yang ditunggu-tunggu para peserta lomba adalah pengumuman dan Award Day, untuk menutup serangkaian acara Festival Budaya Anak Ceria 2021. Pengumuman pemenang lomba dan sayembara telah ditetapkan oleh tim dewan juri, walaupun para pemenang tidak bisa hadir tetapi hadiahnya akan dikirimkan ke rumah masing-masing. Berbagai lomba diantaranya: lomba kolase gambar, lomba jingle lagu anak sehat bebas Stunting, dan Sayembara Menulis Cerita Anak Islami.

Rapat Dewan Juri Sayembara Menulis Cerita Anak Islam (SMCAI) memutuskan tiga Pemenang Utama yakni, juara ke-1 sampai juara ke-3. Tiga Pemenang Harapan juara ke-4 sampai juara ke-6, dan 25 Pemenang Hiburan. seluruh karya para pemenang utama, pemenang harapan dan pemenang hiburan insya Allah akan terbit di Republika.
Lomba kolase gambar dan jingle lagu atau Yel yel anak sehat bebas stunting sudah diserahkan pada saat acara berlangsung.

Al Hadi Day Care

adalah tempat penitipan anak dengan konsep Islami dan berakhlaqul karimah. Digagas oleh seorang Ibu muda hj. Anifah Qowiyatun S.Sos.I. yang memang memiliki basic pendidik dan memiliki jiwa kepedulian sosial tinggi.

Gagasan itu muncul ketika Bunda Anifah memutuskan untuk cuti mengajar selama setahun, demi menjaga sang buah hati. Dari situlah Bunda Ani berfikir untuk mendirikan tempat penitipan anak atau daycare. Hal ini bertujuan agar para orang tua yang ingin tetap bekerja bisa tenang meninggalkan buah hatinya. Sehingga mereka tak perlu khawatir lagi, karena anaknya akan diasuh dan diurus oleh orang yang tepat.
Untuk informasi, pendaftaran, dan harga, bunda bisa menghubungi:

*081289497397 (Bunda Ani) *081316564360 (Miss Titin)

Alamat:

Yayasan Al Hadi
Jl.Tolo ll no 3c Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat 11630, 021-22959176

Email: alhadidaycare2@gmail.com http://www.alhadi-daycare.com

2 Comments Add yours

  1. Denik berkata:

    Bagus ya Mba acaranya. Banyak ilmu yang didapat. Bisa kangen-kangenan pula. Semoga bisa kumpul bareng lagi ya?

    Suka

    1. aniharjanti berkata:

      Iya mbak Denik, kemarin kurang lama ketemunya, tapi ilmunya juga ok dari acaranya. 😘

      Suka

Tinggalkan komentar